Surabaya, Gatra.com– Partai Amanat Nasional (PAN) akan mendapat coat-tail effect (efek ekor jas) elektoral yang besar jika mengajukan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi bakal calon wakil presiden (Bacawapres) pada Pemilu 2024 mendatang.
“Dukungan terhadap Muhadjir akan membanjir bukan hanya dari warga Muhammadiyah yang jumlahnya jutaan, tapi juga dari luar Muhammadiyah karena Muhadjir ini menteri yang dikenal merakyat. Kegiatannya langsung berkaitan dengan rakyat bawah seperti penanganan kemiskinan ekstrem, stunting, bantuan sosial, kebencanaan,” kata Herman Rivai, Deklarator PAN Kota Surabaya, Jumat (16/6)
Sebagaimana diberitakan, politikus PAN Zainuddin Maliki mengatakan, Muhadjir Effendy masuk dalam bursa cawapres di partainya selain Menteri BUMN Erick Thohir. Menurut Zainuddin, Muhadjir dikenal sebagai menteri yang punya kapasitas, khususnya di bidang pengembangan sumber daya manusia yang bermoral dan berintegritas tinggi.
“Beliau berkinerja positif dalam peningkatan kesejahteraan rakyat, berhasil menurunkan angka stunting di semua provinsi,” tutur anggota Komisi X DPR dari daerah pemilihan Gresik dan Lamongan, Jawa Timur itu, Kamis, (15/6).
Menurut Zainuddin, pengalaman Muhadjir di luar maupun di dalam pemerintahan memahami dengan baik persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia, khususnya di bidang pemajuan SDM.
“Saya rasa Pak Muhadjir sangat dibutuhkan untuk menjadikan Indonesia berada di halaman depan Asia baru. Saat ini kita masih di halaman belakang,” katanya.
Mantan Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur ini mengaku telah menyampaikan keinginan dari internal partai itu pada Ketua Umum Zulkifli Hasan alias Zulhas. Manurut Zainuddin respon Zulhas positif. Ia bersedia memasukkan Muhadjir Effendy di bursa bacawapres yang ditimang-timang PAN selain Erick Thohir.
“Bang Zul menilai bahwa Profesor Muhadjir tokoh berintegritas, punya pengalaman dan kapasitas untuk mengemban tugas berat sebagai wapres. Beliau alternatif yang layak untuk dipertimbangkan,” kata Zainuddin Maliki.
Herman Rivai menyatakan, langkah Zainuddin Maliki mengusulkan Muhadjir kepada Zulhas karena didasarkan suara masyarakat arus bawah. “Saya tahu Pak Zainuddin itu sangat rajin turun ke bawah. Dia mendengar aspirasi masyarakat. Memang kenyataannya arus bawah khususnya umat Muhammadiyah sangat mendukung Muhadjir,” katanya.
Bagi umat Muhammadiyah, Muhadjir itu kader terpilih dan dapat dibanggakan. Sudah teruji prestasi dan komitmennya terhadap persyarikatan. Dia membangun Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sehingga menjadi perguruan tinggi Islam swasta terbesar di dunia. Sekarang ketika menjadi Ketua PP Muhammadiyah bidang ekonomi dia menunjukkan langkah pemberdayaan ekonomi umat.
“Bagi umat Muhammadiyah kalau ada figur yang track record-nya jelas mengapa harus mendukung figur yang belum jelas, kan sama saja membeli kucing dalam karung. Umat ingin PAN mendukung calon berdasar kualifikasi obyektif, bukan atas dasar mahar politik,” katanya.
Berdasar hasil pergaulannya, Herman berkesimpulan, dukungan kepada Muhadjir juga datang dari masyarakat di luar umat Muhammadiyah. “Apalagi masyarakat Jawa Timur ini sudah sangat kenal kinerja Muhadjir sebagai menteri sangat bagus, tidak melakukan pencitraan,” tambah mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya ini.